Keltner Channel: Definisi, Cara Kerja, dan Cara Menggunakannya

Apa itu Keltner Channel?

Keltner Channel adalah indikator teknis yang digunakan untuk mengukur volatilitas dan mengidentifikasi tren pasar. Indikator ini terdiri dari tiga garis: garis tengah, garis atas, dan garis bawah.

Keltner Channel menggunakan average true range (ATR) atau volatilitas, dengan penembusan di atas atau di bawah batas atas dan bawah yang menandakan kelanjutan tren.

Memahami Keltner Channel

Keltner Channel pertama kali diperkenalkan oleh Chester Keltner pada tahun 1960-an. Rumus aslinya menggunakan simple moving averages (SMA) dan rentang harga tertinggi-rendah untuk menghitung pita. Pada 1980-an, rumus baru diperkenalkan yang menggunakan average true range (ATR). Metode ATR ini yang umum digunakan saat ini.

Keltner Channel adalah indikator teknis berbasis volatilitas yang terdiri dari tiga garis terpisah. Garis tengah adalah exponential moving average (EMA) dari harga. Garis tambahan ditempatkan di atas dan di bawah EMA. Pita atas biasanya diatur dua kali ATR di atas EMA, dan pita bawah diatur pada kebalikan dari dua kali ATR (di bawah EMA). Pita-pita ini akan mengembang dan menyempit seiring dengan volatilitas (diukur oleh ATR) yang mengembang dan menyempit.

Karena sebagian besar aksi harga akan berada di dalam pita atas dan bawah (channel), pergerakan di luar channel dapat menandakan perubahan tren atau percepatan tren. Arah channel, seperti naik, turun, atau mendatar, juga dapat membantu mengidentifikasi arah tren aset.

Cara Perhitungan Keltner Channel

Rumus Perhitungan

Garis tengah:

Biasanya menggunakan Exponential Moving Average (EMA) dengan periode tertentu (contoh: 20 periode)

Garis atas:

Garis tengah + (Pengali * ATR)

Garis bawah:

Garis tengah – (Pengali * ATR)

Keterangan:

ATR (Average True Range): Ukuran volatilitas pasar, dihitung selama periode tertentu (contoh: 10 periode)

Pengali: Nilai konstan yang digunakan untuk menyesuaikan lebar Saluran Keltner. Nilai yang umum digunakan adalah 2, tetapi Anda dapat menyesuaikannya berdasarkan preferensi dan tingkat volatilitas aset yang Anda perdagangkan.

Contoh Keltner Channel:

Misalkan Anda ingin menghitung Keltner Channel dengan periode EMA 20 dan ATR 10.

Katakanlah harga aset saat ini adalah 100 dan nilai ATR terbaru adalah 5.

Maka:

  • Garis tengah = EMA(100, 20)
  • Garis atas = 100 + (2 * 5) = 110
  • Garis bawah = 100 – (2 * 5) = 90

Interpretasi:

  • Harga bergerak di dalam channel: Menandakan tren netral.
  • Harga mendekati garis atas: Menandakan kemungkinan tren naik.
  • Harga mendekati garis bawah: Menandakan kemungkinan tren turun.
  • Harga menembus garis atas: Sinyal beli potensial.
  • Harga menembus garis bawah: Sinyal jual potensial.

Cara Menggunakan Keltner Channel

Keltner Channel memiliki berbagai penggunaan. Bagaimana mereka digunakan sangat bergantung pada pengaturan yang digunakan oleh seorang trader. EMA yang lebih panjang akan berarti lebih banyak lag pada indikator, sehingga channel tidak akan merespons perubahan harga secepatnya.

EMA yang lebih pendek akan membuat pita bereaksi cepat terhadap perubahan harga tetapi akan membuat lebih sulit untuk mengidentifikasi arah tren yang sebenarnya.

Pengali ATR yang lebih besar untuk membuat pita akan berarti channel yang lebih besar. Harga akan lebih jarang mencapai pita-pita tersebut. Pengali yang lebih kecil berarti pita akan lebih dekat satu sama lain, dan harga akan lebih sering mencapai atau melebihi pita-pita tersebut.

Trader dapat mengatur Keltner Channel mereka sesuai keinginan, dengan potensi penggunaan berikut ini:

  1. Sudut channel membantu mengidentifikasi arah tren: Channel yang naik berarti harga telah naik, sedangkan channel yang jatuh atau mendatar menunjukkan harga telah jatuh atau bergerak mendatar.
  2. Pergerakan harga di atas pita atas menunjukkan kekuatan harga: Ini adalah indikasi lain bahwa tren naik sedang berlangsung, terutama jika channel mengarah ke atas.
  3. Penurunan di bawah pita bawah menunjukkan kelemahan harga: Ini adalah bukti tren turun, terutama jika channel mengarah ke bawah.
  4. Sebagai sinyal bahwa tren naik kehilangan momentum: Jika harga terus-menerus mencapai pita atas tetapi tidak pita bawah, saat harga akhirnya mencapai pita bawah, itu bisa menjadi tanda bahwa tren naik kehilangan momentum.
  5. Sebagai sinyal bahwa tren turun mendekati akhirnya: Jika harga terus-menerus mencapai pita bawah tetapi tidak pita atas, saat harga akhirnya mencapai pita atas, itu bisa menjadi sinyal bahwa tren turun mendekati akhir.
  6. Sebagai indikator pembelian dan penjualan: Harga juga bisa berosilasi antara pita atas dan bawah. Dalam kasus seperti ini, trader mungkin menggunakan pita sebagai support dan resistance. Mereka mungkin melihat untuk membeli saat harga mencapai pita bawah dan kemudian mulai bergerak lebih tinggi lagi dan mungkin melihat untuk menjual atau short setelah harga mulai jatuh lagi setelah mencapai pita atas.
  7. Sebagai indikator breakout harga: Setelah periode mendatar, jika harga menembus di atas atau di bawah channel dan channel mulai mengarah ke arah yang sama, itu bisa menandakan bahwa tren baru sedang berlangsung ke arah breakout tersebut.

Perbedaan Keltner Channel dan Bollinger Bands

Keltner Channel menggunakan ATR untuk menghitung pita atas dan bawah, sementara Bollinger Bands menggunakan deviasi standar. Interpretasi indikator-indikator ini mirip, meskipun karena perhitungannya berbeda, kedua indikator dapat memberikan informasi atau sinyal perdagangan yang sedikit berbeda.

Kekurangan Keltner Channel

Kebermanfaatan Keltner Channel sangat bergantung pada pengaturan yang digunakan. Trader pertama-tama perlu memutuskan bagaimana mereka ingin menggunakan indikator ini dan kemudian mengaturnya.

Beberapa penggunaan Keltner Channel, seperti yang disebutkan di atas, tidak akan berfungsi jika pita terlalu sempit atau terlalu lebar.

Meskipun Keltner Channel dapat membantu mengidentifikasi arah tren dan bahkan memberikan beberapa sinyal perdagangan, mereka sebaiknya digunakan bersamaan dengan analisis aksi harga, indikator teknis lainnya, dan faktor fundamental jika bertrading untuk jangka panjang.

Pita-pita ini mungkin juga tidak bertindak sebagai support atau resistance, dan mereka mungkin tampak tidak memiliki kemampuan peramalan sama sekali.

Ini bisa disebabkan oleh pengaturan yang dipilih, tetapi juga tidak ada bukti bahwa harga yang bergerak dua ATR atau mencapai salah satu pita akan menghasilkan peluang perdagangan atau sesuatu yang signifikan terjadi.

FAQ

Siapa Chester Keltner?

Keltner Channel awalnya dikembangkan oleh teknisi pasar Chester Keltner dalam bukunya tahun 1960 “How to Make Money in Commodities”.

Apa Kegunaan Keltner Channel?

Keltner Channel digunakan untuk mengidentifikasi peluang perdagangan dalam aksi ayunan saat harga bergerak di dalam pita atas dan bawah.

Apa Perbedaan Antara Keltner Channel dan Bollinger Bands?

Kedua indikator teknis ini mirip; namun, Keltner Channel menggunakan average true range (ATR) sementara Bollinger Bands menggunakan deviasi standar.

Apakah Keltner Channel atau Bollinger Bands Lebih Baik?

Kedua metrik ini berguna tetapi menghasilkan sinyal yang berbeda. Seperti Bollinger Bands, sinyal Keltner Channel dihasilkan ketika aksi harga menembus di atas atau di bawah pita channel.

Namun, di sini, ketika aksi harga menembus di atas atau di bawah batas atas dan bawah, kelanjutan lebih disukai daripada retracement kembali ke median atau batas sebaliknya.

Apa Strategi Keltner Channel?

Jika aksi harga menembus di atas pita, trader harus mempertimbangkan untuk memulai posisi long sementara melikuidasi posisi short.

Jika aksi harga menembus di bawah pita, trader harus mempertimbangkan untuk memulai posisi short sementara keluar dari posisi long atau beli.

Kesimpulan

Keltner Channel adalah indikator perdagangan yang melacak volatilitas menggunakan exponential moving average dan average true range suatu aset.

Trader menggunakannya untuk mengidentifikasi arah tren, kemungkinan pembalikan, serta kekuatan dan kelemahan harga.

Baca Juga Strategi Moving Average

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *